Friday, May 4, 2012

Filosofi Langit Dalam Kehidupan


Ketika pagi datang,  ku coba untuk memandangi langit siapa tahu kutemukan bayangan yang tersenyum manis yang terpantul cahaya matahari seperti yang biasa kulihat dalam cermin yang terpasang dilemari kayu di dalam kamarku. Tapi pagi ini rasanya aku belum beruntung, bayangan itu masih tersimpan erat dibalik kornea mataku.

Langit  ini terasa sangat lapang  dan independen, jika mempunya hati seperti langit alangkah indahnya.  Saking luasnya langit dapat menampung beraneka jenis awan yang beraneka warna.  Dan awan awan  ini berjalan bersama hembusan angin tanpa adanya polusi yang melekat dilangit seperti hati yang dilewati oleh bermacam macam persoalan hidup yang pada akhirnya tanpa ada persolan yang meracuni hati itu sendiri.

Langit tidak  memerlukan tiang tiang penyangga agar keberadaannya selalu diatas.  Seperti hati yang tanpa memerluan pujian untuk berada diatas ego keakuan, berada diatas bukan karena tiang pujian atau tiang dorongan dari orang lain. Berada diatas karena kesadaran untuk melindungi bumi dari panasnya siang dan dinginnya malam, kesadaran memberikan ruang bagi air hujan untuk menetes ke bumi, memberikan ruang bagi anak anak bermain layang layang, memberikan ruang bagi angin untuk berhembus dan memberi ruang bagi yang ingin menikmati langit.

Terinspirasi dari Tantra Yoga

Filosofi Air Dalam Kehidupan


Pagi ini aku duduk disebelah kolam disamping rumah sambil memandangi ikan-ikan kecil yang berenang saling kejar kejaran di kolam ,  dan beberapa ikan yang lebih besar nampak bersembunyi malu-malu dibalik daun teratai yang mengambang diair kolam. Irama gemiricik air yang jatuh dari pancuran yang berbentuk gadis desa yang membawa periuk tanah liat seperti nyanyian yang meninabobokkan emosiku.

Air kolam pagi ini sangatlah tenang dan jernih,  semua kotoran kolam bagai tertidur terlelap didasar kolam.  Bayangankupun nampak sangat jelas dipermukaan air kolam yang bagai cermin yang seakan akan mengajariku tentang intropeksi diri. Kata hatiku  " jika pikiranku bisa setenang air kolam ini tentunya dalam kehidupan ini aku akan selalu bisa berpkir dengan jernih dan setiap langkahku dapat berjalan dengan lancar seperti ikan ikan yang berenang diair kolam ini".  Air dikolam yang bersih seperti cermin yang  datar,  seakan akan memberitahuku bahwa  keadilan adalah bentuknya dimana sejajarnya permukaan air seperti menyimbolkan  berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.  Selain itu   memberikan kesegaran dan membersihkan kekotoran adalah kewajibannya.

Kupandangi dengan seksama air yang jatuh dari pancuran, yang selalu ingin berkumpul di kolam,  mengalir ke bawah seperti  membungkuk untuk merendahkan hatinya agar tidak berada dalam keegoisan sehingga dapat berbaur dengan yang lainnya , dan aliran air ini seakan akan membisikkan kata-kata ditelingaku  bahwa kehidupan ini berlandaskan oleh rasa memberi dan berbagi.

Terinspirasi dari Asta Brata

Ketika Bintang Memberikan Cahayanya



Aku pandangi langit malam ini dari tempat yang gelap untuk dapat menikmati keindahan bintang ,  bintang bintang bertaburan menghiasi langit malam  layaknya intan yang berkilauan dan berserakan seakan akan membisikkan perintah didalam telinga untuk mengambil intan  yang berkilauan ini sesuka hatiku.Bisikan indah yang terbentuk ketika ilusi dianggap nyata oleh pikiran.
Ketika matahari bersembunyi di belahan dunia lain, baru aku sadari bahwa bintang itu selalu ada untuk memberikan cahaya terangnya dan ketika matahari mulai terbit hingga tenggelapun bintang bintang  tetap memberikan cahaya walaupun cahaya bintang tenggelam dalam terangnya matahari. Hal ini mengingatkan aku tutur dari generasi terdahulu bahwa untuk berkarya hendaknya jangan dilandasi oleh motif tertentu yang membuat hasil karya kita mandek atau berkarya demi sesuatu, tapi jadilah seperti bintang yang selalu berkarya, baik karyanya dilihat ataupun tidak dilihat tetapi yakinlah suatu saat jika ada kegelapan hati dan butuh penerangan, maka hasil karyamu bisa menghibur dan memberikan jalan terang.



Bintang bintang yang berkelap kelip seakan akan berlomba-lomba memberikan keindahan walaupun bintang bintang tersebut saling berjauhan letaknya satu dengan yang yang lain yang menandakan bintang bintang tersebut mempunyai inisiatif dan kesadaran sendiri dalam berkarya bukan karena bisikan bintang yang lain, jika bintang berdekatan apalagi berbisik kesesama bintang maka akan terjadi tabrakkan antar bintang yang menyebabkan kekacauan dalam tata surya. Dan seperti nasehat bintang- bintang " Jangan jadi plagiat atau pembajak karena akan mengacauan dan membuat rancu  kesusastraan".