Saturday, September 5, 2015

Mendaki Gunung dan Kesuksesan

Masa masa muda biasanya merupakan masa perkenalan wisata petualang. Hal ini sebabkan oleh jiwa petualangan dan rasa ingin tahu yang terus menggelora. Salah satu wisata petualang adalah mendaki gunung.
Banyak pengalaman yang diambil   dari kegiatan ini jika dihubungkan dengan kehidupan.

Mendaki gunung tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa, jika tergesa gesa akan menyebabkan cepat kehabisan tenaga, terperosok maupun terjatuh.

Begitu juga kesuksesan tidak bisa dicapai dengan tergesa gesa, dalam kata lainnya napsu besar tenaga kurang. melainkan langkah demi langkah tapi pasti. Jika  terlalu bernafsu ingin sukses sedangkan kesuksesan tidak kunjung datang maka dipastikan akan jenuh dan bisa-bisa stress.

Tinggi rendah gunung juga harus diperhatikan, semakin tinggi gunung didaki, maka ketika turun gunung juga akan membutuhkan tenaga semakin banyak. Tidak mungkin berada terus dipuncak gunung. Di puncak gunung hanya cocok untuk pagi dan siang hari pada malam hari sudah tidak cocok . Udara dingin , kabut dan mungkin ancaman binatang buas yang akan menjadi resiko.

Sama hal nya menggapai kesuksesan, semakin besar sukses yang ingin diraih semakin besar tenaga , waktu dan biaya yang dikorbankan. Dan ketika telah sukses biasanyanya hanya sedikit bisa dinikmati karena umur kita telah senja. Kesuksesan yang bagus hendaknynya diraih waktu umur semasih muda jadi bisa menikmati hidup. Jika umur sudah senja, segala penyakit mulai datang dan jika tetap ingin berada dipuncak sedangkan umur sudah tidak menginjikan maka akan menimbulkan post power syndrom yang merupakan salah satu penyakit mental yang susah untuk move on.