Setiap pergantian tahun , untuk melepas tahun sekarang dan digantikan dengan Tahun Baru selalu diadakan acara bakar ikan untuk memeriahkannya. Hal ini disebabkan karena dari segi biaya menikmati ikan bakar cukup murah dan tidak mengurangi rasa kebersamaan.
Jika melaksanakan kegiatan bakar ikan biasanya ikan yang dibakar adalah ikan laut, berhubung lokasi yang dekat dengan pantai dan pasar ikan. Tapi tidak selalu ikan yang dibakar merupakan hasil dari membeli kadang kadang merupakan kiriman dari paman maupun sepupu.
Beberapa buku yang mengulas manfaat tentang ikan untuk kesehatan, dicantumkan bahwa ikan kaya akan protein, rendah lemak dan kolesterol serta kaya akan Omega 3, jadi sangat bagus untuk kesehatan pertumbuhan dan kecerdasan.
Tetapi para satrawan mempunyai pandangan sisi lain tentang ikan. Dalam literatur tua sering dibahas tentang kelebihan ikan terutama ikan yang hidup dilaut, dan sangat dianjurkan untuk meniru sisi positif dari ikan.
Ikan sejak kecil hingga berkembang menjadi dewasa hidup dengan media air laut tetapi ikan tersebut tidak pernah terkontaminasi menjadi asin, kecuali mungkin sesudah ditangkap terus diawetkan menjadi ikan asin, baru menjadi asin agar dapat bertahan lama untuk disimpan.
Begitupula perkembangan jiwa yang dari kecil hingga dewasa yang tumbuh layaknya berada dalam air asin kehidupan. Garam-garam yang ada disekeliling kita yang berupa prilaku yang tidak baik dari orang lain hendaknya dijadikan media untuk membantu kebesaran jiwa kita tanpa menjadikan prilaku kita juga ikut asin seperti air laut.
Kehidupan yang dialami selalu berdampinganan laksana dua sisi mata uang disatu sisa kebaikan dan disii yang lain keburukan yang tak dapat dipisahkan.. Kebaikan membantu perkembangan mental ,sedangkan keburukan berproses untuk memperkuat mental. Jika kebaikan saja yang berperan maka akan cenderung menghasilkan mental mental yang manja dan rapuh, begitu juga jika keburukan saja yang ada maka akan cenderung menghasilkan mental yang kerdil yang tak pernah tumbuh.
Banyak permasalah yang datang, layaknya seperti garam yang asin yang menaburi hati yang kadang kadang membuat keterpurukan, tetapi jika ada semangat dan keinginan kuat untuk bangkit menghidar dari keterpurukan maka hati akan mengubah semangat tersebut menjadi air yang akan melarutkan garam garam tersebut sehingga tidak terasa begitu asin dan ikan ikan kehidupanpun dapat berenang indah didalamnya.
No comments:
Post a Comment