Pandanganku terarah ke Selatan, nampak perbukitan terlihat dari depan rumahku. Orang -orang menamakannya bukit jimbaran yang berarti bukit yang luas. Gugusan bukit yang terbentang diselatan Pulau Bali menghadap ke Samudra Indonesia yang layaknya sebagi benteng bali dari hembasan angin dan air lair laut yang pasang atau Tsunami. Bukit karang dan kapur yang dibalut tanah liat sebagai media vegetasinya.
Kutelusuri sungai sungai kering terdapat di Bukit Jimbaran ini untuk mencari tumbuh-tumbuhan yang cocok untuk bahan bonsai. Tetapi sayang nasib dan keberuntungan belum berpihak dan akhirnya kuhentikan usaha mencari bahan bonsai.
Kuubah tujuan yang aku rencanakan, berhubung tidak mendapatkan bahan bonsai jadi rencana sekarang mememtik buah juwet/duwet atau yang disebut Jamblang yang banyak tumbuh dengan liar. Kebetulan sekarang lagi musim Juwet jadi seperti pepatah pucuk dicinta ulam tiba.
Tampak buah juwet berwarna ungu bergelantungan di pohonnya, dan tentu saja rasanya manis dan nikmat. Ada pantangan dalam memetik Buah Juwet, tidak boleh memakan buah juwet di atas pohon ketika memetik. Masuk akal juga, karena kayu pohon Juwet mudah patah sedangkan kalau kita makan diatas otomatis berat badan kita akan bertambah dan juga kita akan berusaha menggapai sampai ke ranting buah yang ada karena nikmatnya.
Berdasarkan tutur dari orang tua, Buah Juwet termasuk tanaman mencegah dan anti kanker. Warna ungunya termasuk oksidan yang kuat untuk menghambat partikel bebas, selain itu juga dipakai untuk obat diare. Kalau makan juwet otomatis lidah, bibir, rongga mulut dan gigi akan berubah berwarna ungu.
Selain Juwet juga aku temukan Pohom Kem, begitu orang -orang menamakan pohon ini. Pohonnya perdu berduri dengan panjang durinya 10 s/d 15 cm. Buahnya sebesar setengah kelereng jika masak berwarna merah dan rasanya manis. Buah kem termasuk buah favorit laki-laki, karena buah ini jika dimakan banyak akan menambah gairah dan menambah lama waktu bercinta. Entah apa yang terkandung didalamnya karena belum sampai kesana orang orang yang berkompeten untuk menelitinya.
Ingin sehat dan kanker menjauh ..dan tentu saja menjadi lebih perkasa, tidak salahnya dicoba kalau ketemu buah juwet dan buah kem
Kutelusuri sungai sungai kering terdapat di Bukit Jimbaran ini untuk mencari tumbuh-tumbuhan yang cocok untuk bahan bonsai. Tetapi sayang nasib dan keberuntungan belum berpihak dan akhirnya kuhentikan usaha mencari bahan bonsai.
Kuubah tujuan yang aku rencanakan, berhubung tidak mendapatkan bahan bonsai jadi rencana sekarang mememtik buah juwet/duwet atau yang disebut Jamblang yang banyak tumbuh dengan liar. Kebetulan sekarang lagi musim Juwet jadi seperti pepatah pucuk dicinta ulam tiba.
Tampak buah juwet berwarna ungu bergelantungan di pohonnya, dan tentu saja rasanya manis dan nikmat. Ada pantangan dalam memetik Buah Juwet, tidak boleh memakan buah juwet di atas pohon ketika memetik. Masuk akal juga, karena kayu pohon Juwet mudah patah sedangkan kalau kita makan diatas otomatis berat badan kita akan bertambah dan juga kita akan berusaha menggapai sampai ke ranting buah yang ada karena nikmatnya.
Berdasarkan tutur dari orang tua, Buah Juwet termasuk tanaman mencegah dan anti kanker. Warna ungunya termasuk oksidan yang kuat untuk menghambat partikel bebas, selain itu juga dipakai untuk obat diare. Kalau makan juwet otomatis lidah, bibir, rongga mulut dan gigi akan berubah berwarna ungu.
Selain Juwet juga aku temukan Pohom Kem, begitu orang -orang menamakan pohon ini. Pohonnya perdu berduri dengan panjang durinya 10 s/d 15 cm. Buahnya sebesar setengah kelereng jika masak berwarna merah dan rasanya manis. Buah kem termasuk buah favorit laki-laki, karena buah ini jika dimakan banyak akan menambah gairah dan menambah lama waktu bercinta. Entah apa yang terkandung didalamnya karena belum sampai kesana orang orang yang berkompeten untuk menelitinya.
Ingin sehat dan kanker menjauh ..dan tentu saja menjadi lebih perkasa, tidak salahnya dicoba kalau ketemu buah juwet dan buah kem
No comments:
Post a Comment