Cerita khayalan yang menegangkan ini dipersembahkan untuk pembaca blog ini, Disini tokoh utamanya bernama Kusumadewa dan orang orang lebih mengenalnya dengan nama Kusuma. Ceritanya secara garis besar setting keadaan modern dipadukan dengan peristiwa peristiwa di dimensi astral. Cerita ini merupakan khanyalan semata jika terdapat nama seseorang, lokasi ataupun yang lainnya yang sama merupakan sesuatu kebetulan semata dan fiktif, jadi harap dimaklumi.
Untuk selengkapnya menyimak cerita ini , silahkan dibaca tiap judulnya.
Suasana di ruang rapat menjadi gaduh, rapat yang agendanya acara tanya jawab diubah secara sepihak oleh manajemen perusahaan menjadi acara sosialisasi dan pemaksaan agar para karyawan menerima keputusan manajemen bahwa status karyawan bukan lagi sebagai pegawai tetap tetapi sebagai pegawai kontrak di perusahaan penyedia tenaga kerja. Hal ini sudah tentu membuat sebagian besar karyawan yang sudah lama mengabdi merasa kecewa dan merasa dijual kepada pihak lain.
Tampak yang seorang yang berpostur gemuk dengan perut buncit dan kulit kecoklatan, muka yang bulat dihiasi oleh hidungnya besar seperti buah jambu dengan mata yang memerah yang mencirikan orang ini cepat sekali naik darah, kalau berjalan selalu tergopoh gopoh . Dari nama yang tertulis di name tagnya dapat diketahui bahwa orang ini bernama Togar. Suaranya terdengan keras ketika menjawab pertanyaan beberapa karyawan menanyakan tentang kesejahteraan jika pendah menjadi pegawai kontrak . Dengan Suara lantang dengan roman muka memerah Togar mengatakan " bahwa gaji kalian sudah dipaket, jika tidak mau masih banyak yang antre untuk mencari kerja".
Tampak sudut barat laut , diantara deretan meja rapat seorang pemuda berumur kira kira 27 tahun, berwajah oval dengan wajah yang menarik yang dibalut oleh kulit coklat muda tampak diam dan dengan seksama menyimak apa yang diperdebatkan dalam rapat. Sorot matanya keliatan agak tenang dan mungkin cenderung sayu karena matanya agak sipit seperti ras mongoloid. Kepandaiannya membuat dia dihormati oleh teman temannya. Dia lebih suka dipanggil dengan sebutan Kusuma, dan nama lengkapnya adalah Kusumadewa.
Mendengar ucapan Togar, darah mudanya menjadi naik. Tiba-tiba pusarnya terasa panas dan entah bagimana prosesnya sebuah roket tak kasat mata telah berada melayang di depannya, senjata tersebut tepat mengarah kearah Togar. Senjata roket dengan panjang 1/2 meter dengan dimeter 5 cm dan diiringi dengan suara pertanyaan " apakah akan didorong atau tidak? ", dengan mantap Kusuma menjawab '"dorong". Hembusan nafas yang halus dari kusuma menyebabkan roket tersebut melesat dan menghamtam dada Togar ketika dia sedang asik mengoceh didepan . Hamtaman roket tak kasat mata tersebut menyebabkan Togar terhuyung huyung kebelakang dan diiringi oleh teriakan "huuuuu," oleh peserta rapat yang melihat togar terhuyung huyung. dan Akhirnya rapat ditutup. Keesokan harinya Togar ngantor seperti biasa , ketika dia sampai di Kantor mendadak Togar jatuh pingsan, maka dipanggilkanlah ambulan untuk membawanya kerumah sakit, selama 3 bulan Togar diopname dengan berbagai komplikasi penyakit dalam.
Seminggu setelah sosialisasi tentang tenaga kontrak dilaksanakan , Kusuma memilih mengundurkan diri menjadi karyawan. Dan Ingatannya melayang ketika berolah bathin yang diarahkan ke Pura Goa Gajah bersama temannya yang bernama Weda. Di halaman candi disisi barat terdapat reruntuhan candi yang berserakan, kemudian mereka masuk kedalam tanah dan didalam tanah mereka menjumpai gudang senjata. Dan dalam olah bathinnya keduanya diberikan senjata roket oleh penguasa di sana.
Malam semakin larut, Kusuma merebahkan badannya diatas kasur sambil menatap langit-langit ruangan kamarnya. Sesekali dia manatap lukisan yang tergantung ditembok kamar yang bergetar ditiup angin yang masuk lewat pintu dan jendela kamar yang terbuka.
Dan tiba tiba dia melihat tiga sosok perempuan yang mendatanginya dengan kecepatan cahaya, dengan formasi 1 satu orang didepan dan 2 orang dibelakang. Orang yang berada didepan merupakan masternya sedangkan yang dibelakang murid-muridnya. Masternya berwujud nenek yang kurus dengan rambut putih panjang terurai dengan deretan gigi yang agak menghitam sedang kedua muridnya berwujud ibu-ibu separuh baya dengan rambut terurai dan berkulit coklat. Belum sempat kusumadewa bersay hello kepada yang datang, ternyata ketiganya secara bersamaan menembakkan roket kearah kusumadewa. Ketiga roket yang berukuran sejengkal tangan tersebut tepat menghantam dada dan menyebabkan sekujur tubuh Kusumadewa tidak dapat digerakkan dan terasa kaku selam 3 detik. Ketika tubuhnya sudah pulih ketiga sosok ini telah hilang bagai ditelan bumi.
"Mungkin ini lanjutan yang kemarin" pikirnya sambil memegang hidungnya. Kemarin kusumadewa mendatangi seorang nenek yang biasa di panggil Mak Loreng dalam olah bathinnya. Mak loreng ini berbadan kurus dengan rambut yang memutih, namanya sudah cukup terkenal dan menimbulkan kengerian karena kesukaannya mengganggu dan membuat masalah. Sehingga orang-orang menyingkir jika melihat Mak Loreng.
Berhubung Mak Loreng memulai membuat masalah dengan terhadap keluarga Kusuma maka Kusumadewa mendatanginya. Ketika didatangi pertama kalinya dalam olah bathin, terlihat Mak Loreng sedang sembahyang jadi Kusuma pergi karena tidak berkeinginan menganggu orang yang sedang sembahyang.
Akhirnya, didatangi kedua kalinya dan Mak Loreng langsung berubah menjadi kepala "Rangda" yang bergigi runcing, tanpa ada kaki, badan dan tangan hanya kepala saja, Kepala ini langsung menyerang Kusuma, tidak ketinggalan Kusuma berubah wujud menjadi manusia tinggi besar dengan otot-ototnya menyembul membawa senjata gada. Pertempuran ini sangat seru, setiap kepala rangda ini menyerang senjata gada selalu menghantamnya, tetapi kepala rangda ini sungguh kebal senjata. Entah ratusan kali sudah terhantam gada tetapi tidak hancur atau tergores. Terhantam dari posisi depan, belakang, bagian kiri , kanan, atas maupun bawah. Lama kelamaan serangan kepala rangda ini melemah dan pukulan gada kusuma juga melemah, maka mereka membuat kesepakatan bahwa untuk sementara pertempuran memasuki fase gencatan senjata dan akan dilanjutkan suatu saat nanti.
Alunan Gamelan Angklung menembangkan irama yang menyayat hati mengiringi pemberangkatan seorang veteran perang yang status veterannya belum diakui oleh pemerintah.
Masyarakat desa berbondong bondong mengantarkan kepergiaannya menuju tempat pembakaran mayat untuk menyempurnakan Kepergian sang veteran menuju sang pencipta.
Setelah prosesi ritual persiapan selesai perabuan jenazah selesai dilaksanakan, maka dinyalakanlah Api kremasi. Deru suara api terdengar riuh yang bersumber air kompor minyak yang bertekanan tinggi memperabukan sang Veteran.
Setelah selesai proses perabuan kemudian dilanjutkan dengan proses persembahyangan bersama. Ketika itu terbersit di pikiran Kusumadewa "pahala apakah yang akan diterima oleh sang veteran?'. Tiba tiba datanglah Angsa putih besar turun dari langit dan mendarat didepan Sang Veteran, kemudian Sang Angsa Putih berjongkok dan Sang Veteran naik kepunggung Sang Angsa. Dan dalam hitungan detik Angsa putih tersebut melesat ke langit membawa roh sang veteran dan menghilang.
Selamat Jalan pahlawan, semangat yang kau tanamkan selalu terpatri di hati kami!
Akhir-akhir ini Timbul pertanyaan di Hati Kusumadewa, Apakah Penguasa Laut Selatan Nyi Roro Kidul ataukah Kanjeng Ratu kidul?. Maka di mulailah mencari informasi yang berhubungan dengan pertanyaannya ini. "Saatnya Online" Gumamnya sambil memejamkan mata dan mengambil posisi untuk semadhi.
Dikejauhan tampak kereta keemasan yang dikawal oleh dua orang dnga posisi trbang disetiap sisi kereta. Dari suara yang terdengar memberitahukan bahwa yang berada di kereta adalah Kanjeng Ratu Kidul dikawal oleh pngawalnya yaitu Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong.
Keesokan harinya ketika Kusuma istirahat di kamarnya, tiba-tiba didatangi olh perempuan cantik berkebaya hijau memakai kamben lengkap dengan mahkota emas dengan hiasan ular kobra didepannya. Kemudian perempuan ini memperkenal dirinya bernama Nyi Blorong dan kemudian menghilang.
Kanjeng Ratu Kidul untuk di Bali ada beberapa istananya. Istana Emas berada di seputaran laut Kuta, Istana perak diseputaran laut Gilimanuk, dan Istana Tembaga di Seputaran Laut Nusa Dua.
Beliau bagian dari Bhatara Segara dengan wilayah kekuasaan di selatan Pulau Jawa dan Bali.
Kemunculan Kanjeng Ratu diseputar Pantai Selatan Nusa Dua biasanya ditandai dengan pusaran air laut yang maha dashyat dan Kemunculan Beliau dengan Atribut Rambut Api sehingga beliau disini dikenal dengan Sebutan Bhatara Manik Gni.
Setelah lama berselang ketika Kusuma duduk-duduk sore hari di tepi Pantai Kuta, timbul keinginan untuk mengucapkan terima kasih kepada Bhatara Segara. Tiba-tiba dihadapannya muncul perempuan cantik berbaju hijau dengan Mahkota raja dan kemudian perempuan ini mengecil akhirnya masuk ke dada Kusuma. Ternyata artinya Beliau memberikan restunya.
Terima kasih Hyang Bhatara.
Awan berwarna kelabu perlahan menutupi langit seirama dengan
hembusan angin. Sementara jemuran yang belum kering yang hendak dipakai
kerja besok tampak bergelantungan menunggu sinar surya.
“Mungkin situasi yang begini bagus untuk latihan” Gumam Kusumadewa. maka mulailah dia mengecek sistem senjata yang terdiri dari formasi dewata nawa sanga. Dengan fokus yang tepat maka melesatlah senjata Dupa dan mengorbit di langit.
Api berkobar-kobar dari pedupaan dan memancarkan energi panas menguraikan susunan awan hitam yang datang mendekat dan membatalkan proses pendinginan yang akan menjadi air hujan.
Akhirnya matahari muncul dengan sinar cerahnya sehingga pakaian dapat menjadi kering. Tampak Kusuma dengan kelelahan tanpa semangat sebagai akibat energi yang banyak terkuras untuk mengeluarkan formasi senjata dupa. Akhirnya senjata dupa tersebut ditarik kembali kedalam diri dan dilanjutkan dengan penstabilan lewat pembersihan.
BERSAMBUNG…………….HARAP SABAR NUNGGU UPDATE NYA!
Untuk selengkapnya menyimak cerita ini , silahkan dibaca tiap judulnya.
"SENJATA ROKET "
Suasana di ruang rapat menjadi gaduh, rapat yang agendanya acara tanya jawab diubah secara sepihak oleh manajemen perusahaan menjadi acara sosialisasi dan pemaksaan agar para karyawan menerima keputusan manajemen bahwa status karyawan bukan lagi sebagai pegawai tetap tetapi sebagai pegawai kontrak di perusahaan penyedia tenaga kerja. Hal ini sudah tentu membuat sebagian besar karyawan yang sudah lama mengabdi merasa kecewa dan merasa dijual kepada pihak lain.
Tampak yang seorang yang berpostur gemuk dengan perut buncit dan kulit kecoklatan, muka yang bulat dihiasi oleh hidungnya besar seperti buah jambu dengan mata yang memerah yang mencirikan orang ini cepat sekali naik darah, kalau berjalan selalu tergopoh gopoh . Dari nama yang tertulis di name tagnya dapat diketahui bahwa orang ini bernama Togar. Suaranya terdengan keras ketika menjawab pertanyaan beberapa karyawan menanyakan tentang kesejahteraan jika pendah menjadi pegawai kontrak . Dengan Suara lantang dengan roman muka memerah Togar mengatakan " bahwa gaji kalian sudah dipaket, jika tidak mau masih banyak yang antre untuk mencari kerja".
Tampak sudut barat laut , diantara deretan meja rapat seorang pemuda berumur kira kira 27 tahun, berwajah oval dengan wajah yang menarik yang dibalut oleh kulit coklat muda tampak diam dan dengan seksama menyimak apa yang diperdebatkan dalam rapat. Sorot matanya keliatan agak tenang dan mungkin cenderung sayu karena matanya agak sipit seperti ras mongoloid. Kepandaiannya membuat dia dihormati oleh teman temannya. Dia lebih suka dipanggil dengan sebutan Kusuma, dan nama lengkapnya adalah Kusumadewa.
Mendengar ucapan Togar, darah mudanya menjadi naik. Tiba-tiba pusarnya terasa panas dan entah bagimana prosesnya sebuah roket tak kasat mata telah berada melayang di depannya, senjata tersebut tepat mengarah kearah Togar. Senjata roket dengan panjang 1/2 meter dengan dimeter 5 cm dan diiringi dengan suara pertanyaan " apakah akan didorong atau tidak? ", dengan mantap Kusuma menjawab '"dorong". Hembusan nafas yang halus dari kusuma menyebabkan roket tersebut melesat dan menghamtam dada Togar ketika dia sedang asik mengoceh didepan . Hamtaman roket tak kasat mata tersebut menyebabkan Togar terhuyung huyung kebelakang dan diiringi oleh teriakan "huuuuu," oleh peserta rapat yang melihat togar terhuyung huyung. dan Akhirnya rapat ditutup. Keesokan harinya Togar ngantor seperti biasa , ketika dia sampai di Kantor mendadak Togar jatuh pingsan, maka dipanggilkanlah ambulan untuk membawanya kerumah sakit, selama 3 bulan Togar diopname dengan berbagai komplikasi penyakit dalam.
Seminggu setelah sosialisasi tentang tenaga kontrak dilaksanakan , Kusuma memilih mengundurkan diri menjadi karyawan. Dan Ingatannya melayang ketika berolah bathin yang diarahkan ke Pura Goa Gajah bersama temannya yang bernama Weda. Di halaman candi disisi barat terdapat reruntuhan candi yang berserakan, kemudian mereka masuk kedalam tanah dan didalam tanah mereka menjumpai gudang senjata. Dan dalam olah bathinnya keduanya diberikan senjata roket oleh penguasa di sana.
"PERANG TANDING"
Malam semakin larut, Kusuma merebahkan badannya diatas kasur sambil menatap langit-langit ruangan kamarnya. Sesekali dia manatap lukisan yang tergantung ditembok kamar yang bergetar ditiup angin yang masuk lewat pintu dan jendela kamar yang terbuka.
Dan tiba tiba dia melihat tiga sosok perempuan yang mendatanginya dengan kecepatan cahaya, dengan formasi 1 satu orang didepan dan 2 orang dibelakang. Orang yang berada didepan merupakan masternya sedangkan yang dibelakang murid-muridnya. Masternya berwujud nenek yang kurus dengan rambut putih panjang terurai dengan deretan gigi yang agak menghitam sedang kedua muridnya berwujud ibu-ibu separuh baya dengan rambut terurai dan berkulit coklat. Belum sempat kusumadewa bersay hello kepada yang datang, ternyata ketiganya secara bersamaan menembakkan roket kearah kusumadewa. Ketiga roket yang berukuran sejengkal tangan tersebut tepat menghantam dada dan menyebabkan sekujur tubuh Kusumadewa tidak dapat digerakkan dan terasa kaku selam 3 detik. Ketika tubuhnya sudah pulih ketiga sosok ini telah hilang bagai ditelan bumi.
"Mungkin ini lanjutan yang kemarin" pikirnya sambil memegang hidungnya. Kemarin kusumadewa mendatangi seorang nenek yang biasa di panggil Mak Loreng dalam olah bathinnya. Mak loreng ini berbadan kurus dengan rambut yang memutih, namanya sudah cukup terkenal dan menimbulkan kengerian karena kesukaannya mengganggu dan membuat masalah. Sehingga orang-orang menyingkir jika melihat Mak Loreng.
Berhubung Mak Loreng memulai membuat masalah dengan terhadap keluarga Kusuma maka Kusumadewa mendatanginya. Ketika didatangi pertama kalinya dalam olah bathin, terlihat Mak Loreng sedang sembahyang jadi Kusuma pergi karena tidak berkeinginan menganggu orang yang sedang sembahyang.
Akhirnya, didatangi kedua kalinya dan Mak Loreng langsung berubah menjadi kepala "Rangda" yang bergigi runcing, tanpa ada kaki, badan dan tangan hanya kepala saja, Kepala ini langsung menyerang Kusuma, tidak ketinggalan Kusuma berubah wujud menjadi manusia tinggi besar dengan otot-ototnya menyembul membawa senjata gada. Pertempuran ini sangat seru, setiap kepala rangda ini menyerang senjata gada selalu menghantamnya, tetapi kepala rangda ini sungguh kebal senjata. Entah ratusan kali sudah terhantam gada tetapi tidak hancur atau tergores. Terhantam dari posisi depan, belakang, bagian kiri , kanan, atas maupun bawah. Lama kelamaan serangan kepala rangda ini melemah dan pukulan gada kusuma juga melemah, maka mereka membuat kesepakatan bahwa untuk sementara pertempuran memasuki fase gencatan senjata dan akan dilanjutkan suatu saat nanti.
"ANGSA PUTIH BUAT VETERAN"
Alunan Gamelan Angklung menembangkan irama yang menyayat hati mengiringi pemberangkatan seorang veteran perang yang status veterannya belum diakui oleh pemerintah.
Masyarakat desa berbondong bondong mengantarkan kepergiaannya menuju tempat pembakaran mayat untuk menyempurnakan Kepergian sang veteran menuju sang pencipta.
Setelah prosesi ritual persiapan selesai perabuan jenazah selesai dilaksanakan, maka dinyalakanlah Api kremasi. Deru suara api terdengar riuh yang bersumber air kompor minyak yang bertekanan tinggi memperabukan sang Veteran.
Setelah selesai proses perabuan kemudian dilanjutkan dengan proses persembahyangan bersama. Ketika itu terbersit di pikiran Kusumadewa "pahala apakah yang akan diterima oleh sang veteran?'. Tiba tiba datanglah Angsa putih besar turun dari langit dan mendarat didepan Sang Veteran, kemudian Sang Angsa Putih berjongkok dan Sang Veteran naik kepunggung Sang Angsa. Dan dalam hitungan detik Angsa putih tersebut melesat ke langit membawa roh sang veteran dan menghilang.
Selamat Jalan pahlawan, semangat yang kau tanamkan selalu terpatri di hati kami!
"Perkenalan Dengan Kanjeng Ratu Kidul "
Akhir-akhir ini Timbul pertanyaan di Hati Kusumadewa, Apakah Penguasa Laut Selatan Nyi Roro Kidul ataukah Kanjeng Ratu kidul?. Maka di mulailah mencari informasi yang berhubungan dengan pertanyaannya ini. "Saatnya Online" Gumamnya sambil memejamkan mata dan mengambil posisi untuk semadhi.
Dikejauhan tampak kereta keemasan yang dikawal oleh dua orang dnga posisi trbang disetiap sisi kereta. Dari suara yang terdengar memberitahukan bahwa yang berada di kereta adalah Kanjeng Ratu Kidul dikawal oleh pngawalnya yaitu Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong.
Keesokan harinya ketika Kusuma istirahat di kamarnya, tiba-tiba didatangi olh perempuan cantik berkebaya hijau memakai kamben lengkap dengan mahkota emas dengan hiasan ular kobra didepannya. Kemudian perempuan ini memperkenal dirinya bernama Nyi Blorong dan kemudian menghilang.
Kanjeng Ratu Kidul untuk di Bali ada beberapa istananya. Istana Emas berada di seputaran laut Kuta, Istana perak diseputaran laut Gilimanuk, dan Istana Tembaga di Seputaran Laut Nusa Dua.
Beliau bagian dari Bhatara Segara dengan wilayah kekuasaan di selatan Pulau Jawa dan Bali.
Kemunculan Kanjeng Ratu diseputar Pantai Selatan Nusa Dua biasanya ditandai dengan pusaran air laut yang maha dashyat dan Kemunculan Beliau dengan Atribut Rambut Api sehingga beliau disini dikenal dengan Sebutan Bhatara Manik Gni.
Setelah lama berselang ketika Kusuma duduk-duduk sore hari di tepi Pantai Kuta, timbul keinginan untuk mengucapkan terima kasih kepada Bhatara Segara. Tiba-tiba dihadapannya muncul perempuan cantik berbaju hijau dengan Mahkota raja dan kemudian perempuan ini mengecil akhirnya masuk ke dada Kusuma. Ternyata artinya Beliau memberikan restunya.
Terima kasih Hyang Bhatara.
“MENJADI PAWANG HUJAN DENGAN SENJATA DUPA “
“Mungkin situasi yang begini bagus untuk latihan” Gumam Kusumadewa. maka mulailah dia mengecek sistem senjata yang terdiri dari formasi dewata nawa sanga. Dengan fokus yang tepat maka melesatlah senjata Dupa dan mengorbit di langit.
Api berkobar-kobar dari pedupaan dan memancarkan energi panas menguraikan susunan awan hitam yang datang mendekat dan membatalkan proses pendinginan yang akan menjadi air hujan.
Akhirnya matahari muncul dengan sinar cerahnya sehingga pakaian dapat menjadi kering. Tampak Kusuma dengan kelelahan tanpa semangat sebagai akibat energi yang banyak terkuras untuk mengeluarkan formasi senjata dupa. Akhirnya senjata dupa tersebut ditarik kembali kedalam diri dan dilanjutkan dengan penstabilan lewat pembersihan.
BERSAMBUNG…………….HARAP SABAR NUNGGU UPDATE NYA!
No comments:
Post a Comment