Monday, October 22, 2012

Ada Cinta Yang Hilang di Pohon Jati

              Mengupas cinta merupakan hal yang menyenangkan dan tak pernah habis habisnya karena cinta tak terbatas adanya. Banyak pelajaran cinta yang disediakan oleh alam yang tersembunyi dibalik pepohonan maupun dibalik perilaku aneka satwa. Dikala ditemukan, emosi seakan  tercurahkan seperti anak-anak yang menemukan temannya yang bersembunyi ketika bermain petak umpet.

            Secara umum, hampir semua mengenal pohon jati, pohon yang identik dengan kualitas kayunya yang bermutu tinggi sehingga dijadikan pilihan untuk dipakai sebagai bahan bangunan, bahan furniture, bahan perahu maupun yang lainnya. Pohon jati dapat berusia ratusan tahun dan menjadi pohon yang meraksasa.

           Di Bali, Orang Bali menyebut pohon jati dengan nama "Teges". Teges selain berarti nama pohon jati juga berarti "bermakna". Mungkin orang Bali menganggap pohon ini sangat bermakna ataupun bernilai secara ekonomis. Sedangkan Kayunya kebanyakan orang Bali tetap menyebutnya dengan Kayu Jati. Jati kalau dialih bahasakan bermakna "sungguh", maka sering dalam pembicaraan atau percakapan dijumpai kata "jati-jati" yang bermakna sungguh-sungguh.

           Dalam cinta, pohon jati yang tinggi,  kokoh, besar, dengan kualitas yang kayu yang bermutu merupakan simbol cinta yang diberikan untuk "orang besar", yang cintanya tumbuh subur seperti daun jati yang subur ketika musim penghujan tiba.

          Namun sayang ketika musim panas datang menyengat daun jati helai demi helai jatuh berguguran menutupi tanah  dan tak memberikan ruang untuk tanaman lain tumbuh, dan tinggallah pohon jati dengan keadaan gersang meranggas tak berdaun.

         Begitu juga, jika permasalahan datang dan membuat hidup menjadi panas, helaian cinta yang tumbuh subur perlahan-lahan berkurang sedikit demi sedikit dan akhirnya hilang luruh ditelan bumi serta menganggu situasi sekitarnya seperti jati yang tak memberikan ruang untuk tanaman  lainnya tumbuh.

Terinspirasi di Jero Abasan, Singapadu Tengah



No comments:

Post a Comment