Monday, October 15, 2012

Bunga Kamboja, Berbagi Cerita Dibalik Keharuman.

Bunga Kamboja, sangat terkenal di Nusantara. Didaerah mayoritas Muslim biasanya pohon  kamboja di tanam didaerah kuburan sehingga bunga dari pohon ini kesannya angker dan mendapatkan julukan bunga kuburan, julukan yang mendirikan bulu kuduk. Akan tetapi di Pulau Bali kesan  angker yang menghiasi bunga kamboja hilang tak berbekas malahan bunga kamboja ditempatkan sejajar dengan bunga-bunga yang lain yang penuh dengan keharuman dan keindahan.

Di Bali bunga kamboja lebih dikenal dengan  sebutan Bunga Jepun. Beberapa jenis dari Bunga Kamboja yang terkenal di Bali yaitu ; Bunga Kamboja Putih  (Jepun Bali), Bunga Kamboja  Kuning (Jepun Cenana/Cendana), dan  Bunga Kamboja berwarna warni (Jepun Sudamala). Biasanya  pohon kamboja di tanam diareal pura, pekarangan rumah maupun ditanam sebagai tanaman perindang di kiri kanan jalan serta sebagai penghias Villa-Villa maupun Hotel Berbintang. Suatu penghargaan yang layak untuk keindahan dan keharuman Bunga Kamboja, dan yang paling istimewa bunga ini dijadikan Maskot Kabupaten Badung yang merupakan kabupaten terkaya di Bali.

Ada juga yang mengatakan bahwa Bunga Kamboja sebagai makanan roh, maka dari itu banyak terdapat di kuburan. Lantas bagaimana dengan di Bali jika Bunga Kamboja tersebut makanan para roh?
Menurut Kepercayaan di Bali, Pura selain tempat memuja Tuhan juga sebagai tempat memuja roh roh leluhur yang sudah disucikan lewat prosesi upacara pembakaran mayat (ngaben) dan prosesi pembakaran badan halus (nyekah). Roh-roh suci ini biasanya distanakan di pura keluarga, jadi masuk akal juga bunga kamboja ini sebagai  makanan roh sehingga pohon kamboja sering dijumpai di areal pura. Para dewa juga dimasukkan kedalam golongan roh suci, begitu juga Tuhan sendiri dalam Budaya Bali sering disebut sebagai Roh yang Utama (Purushottama) yang merupakan sumber dari segala roh.

Selain sebagai makanan roh bunga kamboja juga sebagai sumber penghidupan. Harga bunga kamboja segar ketika hari raya biasanya merangkak naik  dan memberikan kesejahteraan bagi para petani bunga berhubung banyaknya permintaan.

Akhir-akhir ini bunga kamboja keringpun yang berjatuhan yang biasanya tidak dipakai untuk sarana upacara laku keras dengan harga yang menggiurkan diatas Rp. 100.000,- per kilo. Banyak yang berlomba-lomba menjual  bunga kamboja kering karena harganya yang begitu menjanjikan untuk dapat hidup sejahtera dan harga ini terus merangkak naik. Dari berbagai sumber, bunga kamboja kering ini selain dipakai untuk bahan baku minyak wangi, bahan baku lulur spa, kosmetik,  dan bahan baku dupa serta yang lainnya,  juga diekspor ke Korea, Taiwan dan China untuk keperluan yang sama yang menjadikan bunga kamboja ini sebagai komoditi yang bernilai ekonomis.

No comments:

Post a Comment