Thursday, October 4, 2012

Dimaafkan Tak Dilupakan


"Ayoo bantuin dorong lemarinya Satria" kataku sambil mendorong lemari agar posisinya bagus dikamar. Hari ini aku mengadakan bersih bersih dikamar sekaligus mencarikan tempat yang bagus untuk lemarinya satria. Satria mempunyai lemari yang baru hadiah dari bibinya jadi untuk mendapatkan tempat yang ideal susunan perabotan dikamar mesti dirubah.

setelah kurasa mendapatkan susunan yang serasi, yang bahasa gaulnya dari segi Ergonominya sudah cocok maka acaranya dilanjutkan dengan acara bersih-bersih seperti menyapu dan mengepel.

Pandanganku tertuju pada tembok kamar, tampak beberapa paku tertancap disana bekas dipakai menggantung baju yang sekarang tidak terpakai lagi. Kuambilkan Tang untuk mencabut paku-paku yang tertancap ditembok agar tembok nampak rapi. Setelah pakunya tercabut tampak lubang lubang kecil bekas tertancapnya dtembok yang menimbulkan kesan temboknya compang camping.

Pemandangan tembok yang compang camping ini menggugah rasa intropeksi, mungkin selama ini telah banyak teman-teman yang tanpa kita sadari hatinya  seperti tembok yang tertancap paku ini, mungkin dari perkataan kita yang membuat mereka tersinggung atau terluka, apalagi tingkah perbuatan kita yang membuat mereka kesal atau mungkin juga marah. Walaupun dalam hubungan persahabatan mereka memaafkan kita  dan bertemen seperti semula tetapi bekas itu  pasti masih ada. Seperti bekas-bekas paku yang menancap pada tembok.

No comments:

Post a Comment