Thursday, December 6, 2012

BERSEPEDA

Sore ini aku bergegas kepantai Kuta, pinginnya sich liat sunset sudah lama nggak menyimak moment yang kayak gini lagi. Kupacu sepedaku, goes goes goes yang tentunya diiringi suara ngos ngosan yang keluar dari nafasku. Maklum nafasku ini kok pendek banget sekarang mungkin sudah umur mulai tua atau mungkin nggak pernah berolah raga.

Tepat di kuta quare kulihat sepasang tourist remaja asal matahari terbit  berjalan dengan mesra berjalan kaki menuju pantai, sepertinya ini pasangan yang lagi dimabuk cinta dari tingkah polahnya seakan akan dunia ini milik berdua. Ketika aku melintas disampingnya dengan sepedaku timbul niatku menggoda. "Rabu rabu, Urayamashii na" sapaku sambil mengayuh sepedaku. kalau diterjemahkan mungkin artinya Love love, saya iri lhoo....ha ha ha, kalau dipikir iri apaan, aku khan sudah melewati fase remaja dan sekarang sudah jadi ayah dari 2 orang anak, cuma sebatas ingin menghidupkan suasana.

Sekarang sudah sampai dipantai Kuta, sunsetnya bagus sekali berwarna jingga dengan bulatan matahari yang besar. Pingin mencari suasana yang beda, melihat sunset dengan bersepeda agar kesannya seperti balapan dengan matahari dengan route jalan pantai kuta. Emang balapan kemana sich ?  matahari khan mau tenggelam. Masak balapan tenggelam? Emang siapa yang mau tenggelam duluan? hadehhhh... ada ada saja pikiran aneh yang loncat dikepalaku.

Kalau duduk duduk memandangi sunset, ntar malah aku dikira wisatawan domestik. Ya begitu rutinitas di pantai, setiap pengunjung akan disapa oleh pedagang cenderamata, tukang pijat, penyewaan board surfing dan masih banyak lagi. Tapi mereka semua sopan sopan dan ramah ramah, mungkin dapat pendidikan sapta pesona kali ya? atau mungkin mereka telah menguasai marketing for tourism on the beach, istilah cukup keren kalau dialih bahasakan.

Hari sudah mulai gelap, aku kayuh lagi sepeda ini dengan tenaga yang tersisa. Ingin secepatnya tiba dirumah, pasti anak-anakku sudah siap menungguku untuk diajak bermain. Maklum teman bermain sudah pasti menunggu.

No comments:

Post a Comment